Tiap kali aku melewati rumah dimana
dulu ia tinggal,tiap kali pula pikiranku dibawa melayang teringat tentang masa-masa
yang pendek yang pernah kami lewati.Tak banyak memang kenangan yang bisa dikenang,pun tak selalu indah.Meski
begitu aku tau,bahwa sesungguhnya aku tak kan pernah bisa melupakannya...Tak
akan pernah.
Sabtu, 31 Januari 2015
Selasa, 13 Januari 2015
Raungan Penyambung Hidup
Meski tak jelas tapi begitu nyata
terdengar olehku,suara deru mesin pemotong rumput yang selalu dia andalkan mungkin
juga jadi kebanggaannya.Ketika ia terasing saat bekerja dan jauh dari hiruk
pikuk kehidupan,mesin inilah yang selalu setia menemaninya.Suara berisiknya
seakan menjadi lagu pengusir sepi yang entah kapan akan berakhir.Ketika semua
harapan nampaknya tlah hilang,mesin ini jualah yang terus memaksanya untuk
terus berlari,cukup melelahkan memang.
Sabtu, 10 Januari 2015
Sunset di Awal Tahun 2015
Tak berjumpa dengan sunrise,sunset pun tak mengapa...pukul 2.00 dini hari kami (saya,enol dan iwan) memulai summit attack kepuncak marapi bukit tinggi.Cuaca akhir desember tahun ini sedikit agak ekstrim bila dibanding 3 tahun lalu.Entah mengapa hembusan angin terasa begitu dingin menusuk tulang dipagi itu.apa karena daya tahan kami memang sudah berkurang disebabkan umur tak muda lagi atau memang karena cuaca benar-benar dingin?entahlah..yang pasti sekujur badanku terasa menggigil meski sudah memakai pakaian berlapis-lapis.Begitu juga kedua temanku,tak banyak percakapan yang terucap dari bibir kami yang terlihat begitu pucat.rokokpun sudah tak ada rasanya lagi.Ketika berhenti di cekungan cadas,kami lebih banyak terdiam,sambil memandang gemerlap lampu kota Bukit Tinggi yang terlihat seperti ribuan kunang yang berwarna-warni,indah..sungguh indah.sedikit mengalihkan perhatian kami dari serbuan udara yang..sangat..sangat dingin..brrrrrhhh.Kami merasa seperti berada disurga pada musim dingin.
Langganan:
Postingan (Atom)